Sebenarnya saya tidak suka dengan
keputusan orangtuaku untuk mencarikanku seorang guru les. Maksudku, saya merasa
sudah dewasa dan tidak membutuhkan guru les. Tapi menurut orangtuaku, ujian
kelulusan SMU akan sulit sekali dan saya harus dibantu. Meski bersungut-sungut,
saya terima juga 'tawaran' mereka.
Namun saat guru les-ku tiba, saya
berubah pikiran. Namanya Pak Hektor. Umurnya hampir mencapai 40, tapi masih
nampak kuat dan gagah. Malah, tubuhnya nampak padat dengan otot. Pakainnya rapi
sekali, berhubung dia juga bekerja di sebuah perusahaan swasta di bagian accounting.
Sehabis pulang kantor, dia langsung datang untuk mengajarku. Saya suka akan
keramahannya, humornya, dan mungkin juga wajahnya, meksipun saya tidak pernah
memikirkan bahwa mungkin saja saya adalah seorang homoseksual.
Pak Hektor masih belum menikah,
dengan alasan bahwa dia sudah menikah 2 kali dan gagal. Jadi dia bosan untuk
mencobanya lagi. Sungguh kasihan dia, padahal dia sangat tampan dan macho.
Kira-kira sebulan sejak dia mengajarku, saya melihat sifat Pak Hektor yang
asli.
Saat itu, dia sedang mengajariku
biologi tentang alat reproduksi manusia. Topik ini merupakan topik favoritku
sebab berhubungan dengan seks, meskipun tidak vulgar/porno. Di depan kami telah
terpampang bagan organ kejantanan pria yang lebih dikenal dengan kontol. Dengan
sabar, Pak Hektor membantuku menghapalkan setiap bagian organ pria. Saya tidak
menyadari bahwa Pak Hektor mulai bersikap aneh, pandangan matanya serasa ingin
menelanku saja.
".. Dari saluran inilah nanti
sperma akan tersemprot keluar pada saat kontol berejakulasi," katanya.
"Bagaimana? Kamu sudah mengerti?"
Saya menggeleng-gelengkan kepalaku.
"Sebenarnya saya masih agak sedikit bingung. Maksudku, saya kesulitan menghapalkan fase-fase ejakulasi. Prosesnya terlalu rumit," keluhku, mataku terpaku pada penampang kontol di buku biologiku itu.
"Bagaimana? Kamu sudah mengerti?"
Saya menggeleng-gelengkan kepalaku.
"Sebenarnya saya masih agak sedikit bingung. Maksudku, saya kesulitan menghapalkan fase-fase ejakulasi. Prosesnya terlalu rumit," keluhku, mataku terpaku pada penampang kontol di buku biologiku itu.
"Begini saja," kata Pak
Hektor, matanya berbinar-binar.
"Bagaimana kalau dipraktekkan saja. Mungkin nanti kamu akan mengerti dengan jelas. Kamu sudah pernah ngocok?"
"Ngocok? Apaan tuh Pak?" tanyaku kebingungan setengah mati. Baru kali ini saya mendengar istilah 'ngocok'. Maklum, saya anak pendiam.
"Itu loh, masturbasi," jelas Pak Hektor seraya memperagakan adegan ngocok dengan kedua tangannya.
"Bagaimana kalau dipraktekkan saja. Mungkin nanti kamu akan mengerti dengan jelas. Kamu sudah pernah ngocok?"
"Ngocok? Apaan tuh Pak?" tanyaku kebingungan setengah mati. Baru kali ini saya mendengar istilah 'ngocok'. Maklum, saya anak pendiam.
"Itu loh, masturbasi," jelas Pak Hektor seraya memperagakan adegan ngocok dengan kedua tangannya.
Mukaku langsung bersemu merah.
Rasanya tidak etis membicarakan masalah sepribadi itu dengannya, tapi demi
nilaiku saya menjawabnya dengan jujur.
"Sudah pernah, sih, Pak. Bahkan
sering. Tapi saya tidak pernah memperhatikan prosesnya. Maksudku, setelah
ejakulasi, ya sudah, selesai."
Tiba-tiba saya merasa sedikit tak
nyaman saat Pak Hektor meletakkan tangannya di leherku dan membawaku ke
dadanya.
"Bapak akan membantumu memahami proses ejakulasi," gumamnya, seraya mencium-cium rambutku yang baru saja ku-shampoo.
"Pak, kenapa Bapak memelukku begini?" tanyaku, mulai ketakutan.
"Bapak akan membantumu memahami proses ejakulasi," gumamnya, seraya mencium-cium rambutku yang baru saja ku-shampoo.
"Pak, kenapa Bapak memelukku begini?" tanyaku, mulai ketakutan.
Tapi saya tidak punya keberanian
untuk melawannya sebab tubuhnya lebih besar dibandingkan tubuhku, Jelas sekali
bahwa Pak Hektor sering menghabiskan waktu luangnya dengan berolahraga. Saat
saya dipeluknya, kurasa otot-otot dadanya yang keras sekali ingin meremukkan
wajahku. Saya takut kalau saya memberontak, dia akan memukulku. Tiba-tiba saja,
sosok guru les yang baik kini berubah menjadi seorang tukang perkosa
homoseksual. Celakanya, kedua orangtuaku sedang pergi. Saya terperangkap berdua
dengannya!
"Pak, jangan begitu, ah. Bapak
membuatku takut," ucapku, sesopan mungkin.
"Jangan takut. Bapak hanya ingin membantumu. Kamu ingin lulus 'kan Kalau kamu ingin lulus, biarkan Bapak membantumu. "
"Jangan takut. Bapak hanya ingin membantumu. Kamu ingin lulus 'kan Kalau kamu ingin lulus, biarkan Bapak membantumu. "
Pak Hektor tak ingin melepasanku,
malah tindakannya semakin menjadi-jadi. Tangannya mulai menjalar ke bawah
kaosku dan, dengan sekali hentakan, kaosku pun terlepas. Saya melihat
kesempatan emas dan buru-buru bangkit berdiri dari bangku dan berniat untuk
berlari sekencang mungkin ke arah pintu, namun Pak Hektor keburu menangkapku
duluan.
"Ehh, mau ke mana kamu? Bapak
hanya ingin membantumu. Tenang saja. Bapak tak mungkin melukaimu."
Pak Hektor menatapku dengan pandangan aneh. Matanya sama sekali tidak nampak seperti mata penjahat, tapi lebih mirip seperti mata seorang pria yang sedang kasmaran. 'Astaga! Apa mungkin Pak Hektor jatuh cinta padaku?'
Pak Hektor menatapku dengan pandangan aneh. Matanya sama sekali tidak nampak seperti mata penjahat, tapi lebih mirip seperti mata seorang pria yang sedang kasmaran. 'Astaga! Apa mungkin Pak Hektor jatuh cinta padaku?'
Entah kenapa, makin lama saya
melihat matanya, badanku makin lemas. Pak Hektor terus menatapku dalam-dalam,
seakan sedang memasuki diriku. Saya tak berdaya melawannya. Salah satu tangannya
mulai menjalar turun dan melorotkan celana pendekku. Saat celanaku jatuh ke
lantai, saya merasa duniaku runtuh. kontolku yang masih tidur nampak indah
sekali di mata Pak Hektor. Kulihat dia menjilati bibirnya. Saya menyesal sekali
tidak sempat memakai celana dalamku. Tapi kalaupun kupakai, Pak Hektor pun akan
melepaskannya.
Sambil memelukku dengan satu
tangannya, Pak Hektor mulai menelanjangi dirinya sendiri. Saya kagum dengan
caranya melolosi pakaiannya dengan menggunakan hanya satu tangan saja. Pertama-tama
kemeja kerjanya lepas dan jatuh ke lantai. Untuk pertama kalinya saya dapat
melihat dadanya yang kekar dan berotot. Memang, tubuhnya tidak sebesar Hulk
atau Ade Rai, tapi tergolong besar untuk ukuran standard pria. Entah kenapa,
mataku malah terpaku pada sepasang putingnya yang kecoklat-coklatan.
Disekeliling kedua puting itu nampak rambut-rambut halus tumbuh.
Pertunjukan streaptease Pak Hektor
berlanjut dengan jatuhnya celana panjangnya beserta celana dalamnya. Astaga,
tubuh Pak Hektor memang sungguh-sungguh indah, seindah pahatan patung Yunani.
Mataku beralih turun dan terpaku pada batang kontolnya yang menggantung.
Sungguh besar ukurannya. Saya tak dapat mebayangkan ukurannya saat kontol itu
mencapai ereksi penuhnya. Kubayangkan panjangnya pasti menyamai panjang
penggaris plastic 30cm milikku.
"Kita sudah sama-sama
telanjang, dan Bapak senang bisa berbagi keintiman denganmu," katanya,
memecahkan lamunanku.
"Percaya atau tidak, kamu memiliki sisi homoseksual yang masih tertidur. Bapak tahu kamu selama ini belum pernah terangsang secara seksual kalau melihat cewek, benar kan?"
"Percaya atau tidak, kamu memiliki sisi homoseksual yang masih tertidur. Bapak tahu kamu selama ini belum pernah terangsang secara seksual kalau melihat cewek, benar kan?"
Tubuhku mendingin. Apa yang
diucapkannya memang benar. Tapi darimana dia mengetahuinya?
"Kamu tak perlu takut unutk
berhubungan dengan sisi homoseksualmu. Tak ada salahnya untuk menjadi
homoseksual asalkan kita tidak berbuat jahat. Bapak akan membantumu mendalami
sisi homoseksualmu. Kamu akan lihat, setelah ini, ilmu biologi reproduksimu
akan meningkat dan kamu pun akan menjadi seorang homoseksual sejati."
Dengan itu, Pak Hektor memaksakan
sebuah ciuman pada bibirku. Saat bibirnya mencoba untuk mengusaiku, kurasakan
kontol Pak Hektor yang besar itu mulai menegang, menegang, dan terus menegang.
kontolnya tegang sekali dan menusuk-nusuk bagian bawahku, bertarung dengan
kontolku yang masih setengah lemas dan setengah tegang.
Saya terkejut sekali saat menyadari
bahwa saya tak berdaya melawan kata-katanya. Saya ingin memberontak dan lari
namun tubuhku terpaku di sana. Bibir Pak Hektor melumat-lumat mulutku dan
lidahnya menjulur masuk seperti ular. Pak Hektor akan memperkosaku dan
merubahku menjadi seorang homoseksual. Bagaiamna ini? Semakin lama dia
menciumku, saya menjadi semakin bingung sebab sekujur tubuhku mulai menyukai
perlakuan cabulnya. Badanku yang telah telanjang bulat serasa bergetar dengan
kenikmatan saat Pak Hektor meraba-rabanya. Tangannya yang kasar merangsang
setiap jengkal dari kulitku.
"Kamu milikku. Tahukah kamu,
Bapak telah jatuh cinta padamu pertama kali Bapak melihatmu. Bapak ingin
memilikimu. Bapak mohon, biarkan Bapak bercinta dengnmu. Biarkan Bapak
menunjukkan betapa besarnnya cintaku ini padamu."
Pak Hektor kembali menciumiku.
Pengakuan cintanya sangat mengejutkanku, namun apa yang dapat kuperbuat? Tangan
Pak Hektor mulai mengocok-ngocok kontolku. Pelan tapi pasti, kontolku menegang
dan akhirnya 100% ngaceng. Saya terpana melihat kontolku di bawah pengaruhnya.
"Sambil bercinta denganmu,
Bapak akan ajarkan biologi padamu. Tahap ini dinamakan tahap rangsangan
(excitemant phase). Tangan Bapak berhasil merangsang kontolmu, memaksa darah
terpompa ke dalam rongga kontol sehingga kontolmu bangkit berdiri."
Tangannya kemudian mulai mengerjain
kontolku dengan lebih cepat. Tanpa dapat kucegah, precum mengalir keluar,
melumasi kepala kontolku dan mempermudah masturbasi. Pikiranku berteriak bahwa
saya tak ingin dicoli Pak Hektor, namun saya tak dapat mencegahnya. Saya
berusaha untuk memikirkan hal-hal lain yang dapat membuat kontolku melemas,
namun yang muncul malah sederet bayanganan tubuh Pak Hektor yang telanjang. Dan
alhasil kontolku menjadi semakin ngaceng.
Astaga, apakah dia juga
mengendalikan pikiranku juga? Kini saya benar-benar ketakutan dengan Pak
Hektor. Dia sepeti mutan dalam film X-Men saja, sanggup memanipulasi pikiran.
Namun saya harus mengakui bahwa dicoli'in Pak Hektor, rasanya nikmat sekali.
"..Hhhoohh.. Aaahh.. "
Tanpa dapat kutahan, desahan nikmat
lolos dari bibirku yang gemetaran.
".. Hhhoohh.. Hhhoosshh.. Uuuhh.. Aaahh.."
".. Hhhoohh.. Hhhoosshh.. Uuuhh.. Aaahh.."
Pak Hektor hanya tersenyum mesum,
melihatku mulai menikmati servisnya. Precum semakin banyak mengalir keluar dari
kontolku, membasahi tangan Pak Hektor.
"Selamat, kamu sudah memasuki
fase ke-2, Fase Stabil (plateau phase). Fase ini ditandai dengan keluarnya
cairan precum. Aaahh.. Pasti cairanmu ini lezat."
Dia berhenti mengocokku dan mengusap
precum-ku dengan jarinya. Tentu saja sebagian menempel pada jarinya. Kulihat
dengab mata terbelalak saat dia membawa jarinya masuk ke dalam mulutnya dan
mengulum-ngulumnya seperti permen lollipop.
"Enak sekali. Bapak suka,"
komentarnya, mesum.
Kembali tangannya melanjutkan proses
masturbasi pada kontolku. Dan saya pun kembali mengerang-ngerang keenakkan.
Meski saya membenci cara cabul yang dia gunakan, namun saya mulai mengerti
proses ejakulasi sebab dia mengajariku dengan jelas sekali.
".. Hhhoohh.. Hhhoohh.. "
Tiba-tiba saya merasa bahwa orgasmeku akan segera tiba.
Pak Hektor menyadari kegelisahku
sebab saya mulai menggeliat-geliat dan wajahku mulai meringis-ringis.
".. Aaahh.. Pak.. Saya akan..
Ejakulasi.. Ooohh.. Tak dapat kutahan.. Aaahh.. Pak.. Tolong sya.. "
"Tenang, keluarkan saja pejuhmu. Biarkan spermamu menyemprot keluar. Jika sudah tersemrot maka kamu baru saja melewati fase orgasme (orgasmic phase) di mana sperma disemprotkan keluar. Rasa nikmat yang akan kau rasakan berbeda dengan ejakulasi sebab mereka berdua merupakan hal yang berbeda, namun terjadi hampir bersamaan."
"Tenang, keluarkan saja pejuhmu. Biarkan spermamu menyemprot keluar. Jika sudah tersemrot maka kamu baru saja melewati fase orgasme (orgasmic phase) di mana sperma disemprotkan keluar. Rasa nikmat yang akan kau rasakan berbeda dengan ejakulasi sebab mereka berdua merupakan hal yang berbeda, namun terjadi hampir bersamaan."
Pak Hektor semakin mempercepat
gerakan tangannya. Saya mulai melenguh-lenguh seperti kerbau. Tanpa peduli
apa-apa, Pak Hektor kupeluk untuk menopang tubuhku.
".. Hhhooh.. Aaahh.. Saya..
Hhhooh.. Mau kkeelluuaarr.. Aaarghh!!"
Orgasme benar-benar
mengguncnag-guncang tubuhku, mengoyak-ngoyak pikiranku, dan membawaku terbang
ke langit ke-7. Ejakulasiku lebih hebat daripada yang biasa kualami. Ejakulasi
kali ini, jummlah sperma yang keluar sangat banyak. Spermaku tersembur ke depan
dan mendarat ke lantai. Denyutan-denyutan liarnya membuat napasku
terengah-engah. Pak Hektor tertawa penuh kemenangan saat saya terkulai lemas di
dalam pelukannya.
"Dan sekarang kamu memasuki
tahap tenang (resolution phase) di mana tubuhmu mulai kembali normal dan
kontolmu mulai melemas. Sebuah perjalanan indah menuju puncak kenikmatan baru
saja usai," kata Pak Hektor lembut sambil membelai-belai tubuhku.
Setelah kontolku melemas, dia
mengangkat tangannya yang belepotan spermaku dan menjilati-jilatinya.
"Mmm.. Pejuh kualitas nomor satu," komentarnya, "Enak sekali. "
"Mmm.. Pejuh kualitas nomor satu," komentarnya, "Enak sekali. "
Saya mulai bernapas lega, senang
bahwa cobaanku telah berakhir. Namun saat kepalaku berada dalam dada Pak Hektor
yang keras itu, entah kenapa hasratku naik lagi. Saya suka sekali dengan
dadanya dan juga putingnya. Pelan-pelan kontolku menegang lagi.
"Oh, apa yang terjadi? Kenapa
batang saya berdiri?" tanyaku kebingungan.
Saya mencoba untuk menurunkannya,
namun kontolku punya pikirannya sendiri, dan dia menolak untuk tidur.
"Jangan dilawan. Biarkan sisi
homoseksualitasmu merangkulmu. Biarkan hasratmu lepas dan bebas. Biarkan dirimu
mencicipi tubuhku. Jangan takut. Saya akan membimbingmu," katanya, lembut
sekali.
Untuk sesaat saya tersihir
omongannya yang lembut bak anggur yang memabukkan. "
Oh kasihku, saya ingin sekali
mencicipi tubuhmu. Bapak ingin sekali memasukkan kontol Bapak ke dalam mulutmu
dan juga ke dalam pantatmu. Bapak ingin bercinta denganmu. "
Sekujur tubuhku kaku ketakutan
mendengar pengakuan jujur sang guru les yang bejat itu. Pak Hektor ingin
menyodomiku! Dengan pandangan penuh ketakutan, kulihat Pak Hektor
mengocok-ngocok kontolnya yang besar itu dan mengarahkannya ke pantatku! Apa
yang dapat kulakukan untuk menghindarkan diriku darinya?!
Pak Hektor kembali berkata,
"Jangan takut, Bapak takkan menyakitimu. Percayalah dengan Bapak. Disodomi
itu enak sekali, loh. Tapi sebelumnya, Bapak ingin mencicipi kontolmu
dulu."
Sehabis berkata demikian, Pak Hektor
langsung berlutut di depanku dan mulai memasukkan kontolku yang belepotan
sperma ke dalam mulutnya. Tak ada rasa jijik sekalipun di wajahnya. Malah
nampaknya dia sangat menyukai pejuh. Dengan rakus, sisa-sisa pejuh yang
menempel di kepala kontolku dijilatinya sampai habis. Dan begitu lidahnya yang
panas menyapu permukaan kulit kontolku, saya mengerang-erang keenakkan, hampir
kehabisan napas. Memang saya belum pernah disepong. Tak pernah saya mengira
bahwa disepong cowok akan begitu menggairahkan. Pak Hektor, guru les-ku, sedang
menyedot kontolku!
Beberapa kali badanku
menggeliat-geliat akibat sensitivitas berlebihan dari kontolku. Namun Pak
Hektor tak pernah mau melepaskan kontolku, seakan kontolku merupakan harta
karunnya.
".. Hhohh.. Aaahh.. Pak.. Hhhohh..
Rasanya enak.. Aaahh.. Hisap terus, Pak.. Hhhoohh.."
Tanpa sadar, saya melenguh-lenguh
keenakkan, menikmati servis ala homo yang diberikannya.
".. Hhhohh.. Hhhososhh..
Aaahh.. Aaahh.. "
Tak tahu harus mencengkeram apa,
kedua tanganku memegangi punggungnya. Namun saat kenikmatan mendera sekujur
tubuhku, tak kuasa menahannya, saya mencakar punggung Pak Hektor. Pak Hektor
tak keberatan, malah dia menjadi semakin terangsang. kontol kudanya menjadi
semakin menegang. Tetesan precum dari lubang kontol itu telah mengotori lantai
kamarku, becek di mana-mana.
Sedotan Pak hektor semakin lama
terasa semakin enak. Dorongan untuk ngecret kembali timbul. Seiring dengan
sedotannya, dorongan itu bertumbuh semakin besar.
".. Hhhoohh.. Aaahh.. Oohh..
Hhhoohh.. "
Kupegangi kepalanya kuat-kuat dan
bersiap-siap untuk ngecret.
".. Aaarrgghh!!"
Tapi pas pada saat saya akan
ngecret, Pak Hektor menekan saluran tepat di bagian bawah kontolku kuat-kuat.
Saluran itu berdenyut-denyut dan kontolku juga berkedut-kedut membabi buta di
dalam mulut Pak Hektor. Orgasme mengguncang tubuhku, namun aneh, tak ada sperma
yang keluar. Memang ada yang bocor keluar, namun tak sebanyak pada ejakulasi
biasa.
"Uuuhh!!"
Saya sedang mengalami orgasme
kering! Itu artinya, saya berorgasme tapi tidak ejakulasi.
"Aaahh.. "
"Aaahh.. "
Desahku dan sekujur tubuhku melemas.
Tak kusangka orgasme kering juga dapat menguras energi.
"Bapak harap kamu suka. Bapak
tadi menekan uretramu dan memblok jalan keluar pejuh kamu. Hasilnya, orgasme
menjemputmu tanpa ejakulasi. Enak 'kan?" tanya Pak Hektor, kembali
berdiri.
Kedua tangannya langsung meraba-raba
dadaku lagi. Terlalu letih, saya hanya bisa mengangguk-ngangguk lemah.
"Bapak harap, kamu pun mau
melakukan oral seks pada kontol Bapak," katanya.
Saya menjadi semakin melemas
mendengarkannya. Membayangkan kontol Pak Hektor di dalam mulutku membuatku
serasa ingin muntah. Namun dia tak memberiku pilihan. Dengan lembut, dia
menekan kepalaku ke bawah, memaksaku berlutut di depannya. Kemudian kedua
tanagannya menurunkan rahangku dan membuat mulutku terbuka lebar. Selanjutnya,
kontolnya dimasukkan tanpa hambatan yang berarti. Dan anehnya, selama dia
berbuat hal itu, saya tak kuasa melawannya, seakan-akan seluruh tubuhku patuh
padanya.
Saat kontolnya akhirnya bersarang di
dalam mulutku, saya mulai merasa mual. Ingin rasanya saya memuntahkan kontol
itu keluar. Cairan precum nya masih meleleh keluar dari kontol itu juga
membanjiri mulutku. Rasa asinnya begitu enak dan menyihirku. Mendadak rasa
mualku pun hilang entah kenapa. Perasaan lain datang menggantikannya. Kini saya
merindukan kontol itu dan ingin sekali untuk menyedotnya. Tanpa dapat kutahan,
lidahku mulai bergerak-gerak dengan lincah, menyelimuti kepala kontol itu
dengan permainan lidahku. Sesekali lubang kontol Pak Hektor kutusuk-tusuk
dengan lidahku. Air liurku bercampur dengan precum yang keluar dari kontol itu.
Pak Hektor benar-benar menikmati oral seks yang kuberikan. Tak henti-hentinya
dia mengerang,
".. Ooohh.. Bagus.. yaahh..
Hisap kontol Bapak.. Aaahh.. Sedot terus.. Uuuhh.. Hhhoosshh.. Eeennaakk..
Aaahahh.. "
Sesekali, Pak Hektor terbawa emosi
dan menyodok-nyodokkan kontolnya ke dalam mulutku. Beberapa kali saya tersedak
dan mukaku memucat. Rasanya sulit untuk bernapas. Untunglah Pak Hektor
memberiku beberapa detik istirahat sebelum kembali menyodok mulutku. Dengan
cepat, saya dapat menyesuaikan diri dan mencoba untuk mengakomodasi kontolnya
dengan lebih ahli. Mulutku menggelembung tiap kali kepala kontol itu menyodok
masuk. Saya sampai kewalahan menyedotnya. Entah kenapa, saya jadi ketagihan
precum Pak Hektor dan mencoba untuk memerahnya dari kontol itu. Mmm.. SLURP!
SLURP! SLURP! Sungguh enak sekali rasa precum!
".. Hhhohh.. Sedot terus..
Aaahh.. Bapak hampir.. sampai.. Hhhoohh.. Terima pejuh Bapak.. Hhohh.. "
dengan itu, Pak Hektor menusukkan kontolnya dalam-dalam dan
"Crott.. croott.. croott.."
"Crott.. croott.. croott.."
Pejuh panas dan segar langsung
muncrat ke dalam mulutku yang lapar. Tanpa berpikir, saya langsung menelan
semuanya. Mmm.. Rasanya jauh lebih enak dibanding precum. Pejuh Pak Hektor
begitu kental sampai saya bisa menggigitnya. Aaahh.. Sungguh enak sekali rasa
pejuh seorang pria. Sementara itu Pak Hektor terus-menerus mengerang-ngerang
sambil menghentak-hentakkan pinggulnya.! Melenguh panjang, Pak Hektor pun
melemas dan tuntaslah semuanya.
Dengan penuh cinta, Pak Hektor
mengangkat tubuhku dan membantuku berdiri. Begitu wajah kami saling bertemu,
dia kemudian memberikan sebuah ciuman besar sebagai tanda terima kasih.
Bibirnya terasa begitu hangat, lembut, dan basah. Saya sangat menikmatinya
sampai-sampai saya menciumnya balik. Maka kami berdua pun sibuk saling
berciuman bibir-ke-bibir dan lidah-ke-lidah. Entah kenapa kini saya mulai
menyukainya, mulai dari wajahnya, kepribadiannya, sampai pada tubuhnya yang
kekar berotot. Saya mencintai guru les-ku! Apakah ini pengaruh hipnosis ataukah
memang berasal dari dalam diriku? Tapi yang kutahu pasti adalah bahwa saya
ingin melakukan apa saja hanya untuknya.
Dan seolah dia dapat membaca
pikiranku, dia pun berkata.
"Kau bersedia melakukan apa
saja untukku? Bagaimana jika Bapak meminta keperjakaanmu. Sudikah kamu
memberikannya?"
Dengan sensual, tangan kanannya
menjelajah turun ke pantatku. Lubang anusku yang ketat digelitik-gelitik dan
kemudian ditusuk-tusuk. Aaahh.. Pak Hektor sedang menyodomi pantatku dengan
jari-jari tangannya.
".. Hhhohh.. Aaahh.. Saya
bersedia Pak.. Hhhohh.. Apapun asal Bapak.. Uuugghh.. Senang.. Ngentotin
pantatku.. Aaahh.. Pakai badan saya.. Ooohh.. "
Saya memasrahkan tubuhku ke
tangannya. Yang kuinginkan hanyalah untuk menyenangkan hati dan kontolnya. Saya
ingin melayaninya dengan tubuhku karena itu yang dia mau.
"Bagus. Bapak takkan ragu untuk
mengentotinmu."
Matanya memandangku lekat-lekat,
membara-bara dengan api nafsu. Dengan penuh nafsu, Pak Hektor membalikkan
tubuhku. Untuk memudahkan mengentot, tubuhku sedikit dicondongkan ke depan.
Dengan demikian, lubang pantatku pun terekspos.
"Mmm.. Lubang anus yang sangat
indah. Bapak suka, dan Bapak yakin bahwa Bapak akan menikmatinya."
Setelah menepuk-nepuk pantatku
sebentar, Pak Hektor mulai memposisikan kontolnya di depan lubangku. Pejuh yang
masih menempel pada kepala kontolnya digosok-gosokkan pada lubangku. Saya jadi
terlena dan mulai menikmati pijat anus yang dilakukan oleh kontol Pak Hektor
namun tiba-tiba.. PLOP!
"AARRGGHH!!" kontol Pak
Hektor pun amblas, jauh masuk ke dalam saluran pembuanganku.
Anusku yang masih perjaka dipaksa
untuk melebar selebar-lebanya. Saya merasa penuh sekali. kontol itu
berdenyut-denyut, seolah hidup, dan menyebarkan kehangatan. Meskipun saya terus
meringis kesakitan, namun saya merasa tentram sekali, seolah saya berada apda
tempat di mana saya seharusnya berada. Saya merasa telah pulang kembali ke
rumahku, kembali pada takdirku sebagai pemuas nafsu lelaki. Pak Hektor mengusap-ngusap
punggungku, menenangkanku.
Kemudian, saya mulai merasakan
kontol kuda itu mulai bergerak mundur. Untuk sesaat, saya merasa kekosongan
mengisi badanku.
".. Aaahh.. " saya
mendesah kecewa.
Namun kontol itu akhirnya kembali
memasuki tubuhku. Kehangatannya mulai mengisi tubuhku kembali. Aahh.. Nikmat
sekali.
".. AARRGGHH.. " Erangku,
sakit sekaligus nikmat.
Meskipun baru pertama kali ini saya
dingentotin, saya dapat menyesuaikan diri. Lubang anusku tidak menegang
sehingga mempermudah penetrasi kontol Pak Hektor yang luar biasa besar itu.
Saya sendiri heran kenapa saya dapat mengontrol otot anusku sebegitu baik,
padahal saya tak berpengalaman dingentotin. Tapi yang penting, saya menikmati
sodokan kontolnya.
Eranganku membahana di dalam
ruanganku, dan memantul balik dalam bentuk gema. Tubuhku terguncang-guncang
seiring dengan irama sodokan kontolnya. Namun Pak Hektor terus memegangi
tubuhku, menahannya agar jangan sampai jatuh. Seseklai tanganyanya yang kaut
meremas-remas dadaku. Tak lupa, putingku dipelintir-pelintirnya tanpa ampun.
Tangannya yang satu lagi bergerak turun dan melingkar di sekitar batang
kontolku dan kemudian mengocoknya. Nikmat sekali. Pantatku disodok-sodok kontol
sementara kontolku dikocok-kocok.
".. Aaahh.. " lenguhku,
tenggelam dalam kenikmatan.
Bagaikan di surga, kami berdua,
telanjang bulat, dililit nafsu birahi. Sekujur tubuh kami menegang, dialiri
gairah. kontol kami ngaceng sekali, terus-menerus mengeluarkan precum. Napas
kami memburu-buru, cepat sekali. Wajah kami meringis-ringis, di batas antara
rasa sakit dan kenikmatan. Kami saling mengerang, dan mmenggeliat. Tubuh kami
menyatu, disatukan dengan kontol Pak Hektor yang tertanam di dalam tubuhku.
"Pak.. Saya mau kelaur..
Aaahh.. Pak.. Tak tahan lagi.." Erangku, tangaku kuputar ke belakang untuk
meremas-remas pinggulnya yang terus menerus menghentak-hentak. Tanda-tanda
orgasme semakin medekat. Saya yakin bahwa saya akan segera ngecret.
".. Oohh.. Aaahh.. Uugghh..
"
".. Ooohh.. Pantatmu enak banget.. Ooohh.. Bapak juga.. Hhhoohh.. Mau ngecret.. Aaahh.. Ooohh.. Aaahh.. Aaarrgghh.."
".. Ooohh.. Pantatmu enak banget.. Ooohh.. Bapak juga.. Hhhoohh.. Mau ngecret.. Aaahh.. Ooohh.. Aaahh.. Aaarrgghh.."
Pak Hektor malah semakin mempercepat
gerakan ngentotnya. Saya sampai kewalahan menahan laju kontolnya, namun rasanya
malah semakin nikmat. Semakin kuat sodokan kontolnya, semakin tubuhku
terstimulasi. Apalagi kontolnya itu selalu membentur sesuatu di dalam tubuhku
yang mengirim gelombang nikmat yang tak terkatakan.
".. Aaahh.. Uuugghh.. Ohh..
Aahh.. " Tanpa dapat dicegah, kontol Pak Hektor menegang dan membengkak
kemudian muncratlah pejuhnya. Pejuhnya langsung masuk membanjiri bagian dalam
tubuhku.
Orgasme Pak Hektor memicu orgasmeku,
apalagi tangannya sedang mencoli kontolku. Kontan saja, saya pun tiba pada
klimaks-ku, tanpa dapat kuhalangi. Kontolku bergetar-getar lebih keras daripada
biasanya. Lubang kontolku menganga lebar-lebar dan membiarkan aliran pejuh
mengalir keluar bagaikan lava putih yang muncrat dari kawah gunung berapi.
Sepasang tangan Pak Hektor yang kuat dan berotot terus setia menahan tubuhku
dan menungguku sampai saya selesai berorgasme. Dan ".. Aaahh.. "
Napasku masih terengah-engah, letih sekali. Di bawah kakiku, genangan pejuhku
yang keputihan nampak menggenang.
Pak Hektor membalikkan tubuhku
kembali, kami saling berhadapan. Tiba-tiba saya merasa kosong karena kontol Pak
Hektor sudah meninggalkanku. Namun pejuhnya masih terasa menetes-netes keluar
dari anusku. Dapat kulihat cinta di matanya. Pak Hektor kemudian memelukku dan
kami pun kembali berciuman. Cinta mulai bersemi dalam hatiku. Dan saya ingin
tetap bersamanya selamanya. Tindakannya yang bejat dengan cara mencabuliku
memang salah. Tapi jika dia tidak mencabuliku, saya takkan dapat menemukan
homoseksualitasku, dan juga cintaku.
Setahun telah berlalu, kini saya sudah masuk
kuliah. Hubunganku dengan Pak Hektor tetap berjalan terus meksipun dia sudah
tidak mengajariku lagi. Orangtuaku mengira kami cuma berteman akrab saja.
Padahal, kami berdua telah menjadi sepasang kekasih homoseksual. Saya hanya
berharap bahwa cinta kami dapat bertahan lama, selamanya
Kumpulan ID Wechat ABG Tante Girang Hot dan Sexy
BalasHapusGaya Seks Doggy Style Versi Terbaru Bikin Puas
Aku Semprotkan Seluruh Spermaku Ke Mulut Janda Nakal
Ayu Ting-Ting Berani Tampil Tanpa Pakaian
awek gadis melayu lucah bogel tetek seksi tudung seksi ketat skodeng
Koleksi Gambar Bogel Awek Bohsia Comel
Video Lucah Gadis Melayu Sex Paksa
Kunikmati Saja Tubuh Mbak Janda Muda Haus Seks
Video Lucah Jerit Kesakitan Pertama Kali Main
Cerita Dewasa Godaan Kakak Ipar Kesepian
Gambar Bogel Awek Dari Stesen Komuter Kasik Raba
Video Lucah Berahi Bersama Pasangan Siap Bawa Anak
fuck gadis melayu dalam pussy dan secara ringkas dalam dubur
Lubang fuck teruja dan berahi menggembirakan
awek melayu hisap sedap pantat bulu lebat
Seketeri kena fuck dengan english boss
Foto Bugil Cewek Cantik Berpinggul Besar dan Bokong Semok Montok
Abg SMP Ngentot di Kebun Masih Berseragam Sekolah
Amoy Cantik Bugil di Depan Pintu Gerbang Rumah
Cewek Abg Berseragam SMP Bugil dan Ngentot
Gambar Foto Wanita Yang Berpantat Besar
Ceritaku dengan Sopirku Sendiri yang tak terlupakan
Cerita Dewasa ML Dengan Calon Dokter Berjilbab
Di Ajak Ngentot Sama Mami Tiriku Yang Montok
Ngentot Dengan Mbak Narsih Kaka Ipar Yang Bahenol