Ini adalah penggalan dari salah satu
kisah yang pernah saya alami. Sejak kecil orang tua saya telah membiasakan saya
hidup teratur, bersih dan rapi, sehingga beranjak remaja saya sudah terbiasa
hidup teratur, sampai sekarang saya lebih suka mengerjakan sesuatu sendiri
tanpa bantuan orang lain karena terbiasa sejak kecil begitupun dengan masalah
bergaul aku gak sembarangan bergaul dengan orang lain.
Dari hari ke hari hidupku semakin di
hantui dengan segala macam warna kehidupan tapi saya tetap berusaha eksis
dengan mengambil hal-hal yang sesuai dengan prinsip hidup saya, sejalan dengan
bertambahnya usia terkadang ada hal-hal tertentu tak bisa saya tolak sehingga
menimbulkan variasi dalam cara berbikir saya salah satunya adalah kebutuhan
biologis. Tak terpikir olehku kalo ternyata dari sekian banyak bagian dari
kehidupan semuanya berjalan berkesinambungan, tergantung dari setiap individu
itu sendiri bagaimana dia mengolahnya dan memetik bagian yang dianggap sesuai
dengan selera hidupnya sekeras apapun kita menolak semuanya terkadang hal itu
hanya akan menimbulkan beban batin yang berkepanjangan tapi jangan kuatir
bukankah ada pepatah yang mengatakan 'ada seribu satu macam jalan menuju roma',
tidak ada masalah yang tidak ada pemecahannya jadi jangan kuatir semuanya akan
bisa di atasi sepanjang keingian itu masih ada.
Nama saya Chris, saya salah satu
mahasiswa PTN terkemuka di Indonesia bagian timur sekarang saya berumur 20
tahun perjalanan hidup saya penuh dengan lika-liku hingga sekarang pahit
getirnya kehidupan saya sudah rasakan, ternyata kehidupan itu tak ubahnya
adalah suatu bentuk metamorfosis dari mahluk yang menjalaninya dan akan
mencapai klimaksnya yang kita sendiripun tidak tau kapan..
Sekarang saya akan mengajak kalian
secara mundur (flashback) mengikuti suatu cerita di masa kecil saya tepatnya
ketika saya masih berstatus murid sekolah dasar, sejak kecil saya suka berdiam
diri di rumah apabila gak ada yang mengajak main saya cenderung di rumah nonton
TV ataupun main game atau mengulang pelajaran disekolah, tak mengherankan jika
nilai rapor saya selalu bagus dibanding dengan saudara-saudara saya yang lain.
saya punya beberapa Paman yang
sangat perhatian dengan saya, katanya saya beda dengan anak-anak yang lain
mereka cenderung nakal dan urak-urakan, salah satu Paman saya itu bernama yudi
ketika saya masih sekolah dasar Paman saya itu sudah berumur sekitar 25-an.
Orangnya memang sangat baik dia senang mengajari saya matematika begitu pula
dengan pelajaran lainnya sebenarnya dia masih sepupu saya tapi karena umurnya
sedikit jauh diatas saya makanya saya lebih senang memanggilnya Paman.
Sore itu Ayah dan Ibu kebetulan gak
ada di rumah saudara-saudara yang lain juga gak ada kakak ikut studi tour
sedangkan adik ikut les matematika, saya sendiri sedang mengulangi pelajaran
yang tadi saya dapatkan disekolah, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk saya
memasang telinga dengan baik memastikan apakah benar ada yang mengetuk pintu.
"Tok.. tok.. tok.." suara
pintu terdengar sangat jelas.
"Siapa yach" jawabku sedikit lantang.
"Ini Yudi, Chris" jawabnya dari balik pintu.
mendengar kalo yang menjawab itu Paman yudi aku segera menghampiri pintu dan membukanya.
"Eh, Paman Yudi, masuk Paman!" sambil mempersilahkannya masuk.
Paman Yudi segera menghampiri meja di mana saya belajar lalu diam sejenak memandang buku-buku yang tergeletak tak beraturan.
"Ibu kamu kemana Chris, kamu sendiri yach?" sambil mengutak-atik buku tersebut.
"Iya Ibu ama Bapak keluar Paman, dia gak bilang tuch mau kemana katanya nanti malam baru pulang" jawabku pelan sambil masih terus memperhatikannya.
"Siapa yach" jawabku sedikit lantang.
"Ini Yudi, Chris" jawabnya dari balik pintu.
mendengar kalo yang menjawab itu Paman yudi aku segera menghampiri pintu dan membukanya.
"Eh, Paman Yudi, masuk Paman!" sambil mempersilahkannya masuk.
Paman Yudi segera menghampiri meja di mana saya belajar lalu diam sejenak memandang buku-buku yang tergeletak tak beraturan.
"Ibu kamu kemana Chris, kamu sendiri yach?" sambil mengutak-atik buku tersebut.
"Iya Ibu ama Bapak keluar Paman, dia gak bilang tuch mau kemana katanya nanti malam baru pulang" jawabku pelan sambil masih terus memperhatikannya.
Sore itu Paman sedikit beda,
kelihatannya sedikit lebih fres dari biasanya dibalut dengan baju kemeja dan
celana jeans memperlihatkan postur tubuh yang sangat proporsional ditambah lagi
wajahnya yang cakep, bersih dengan aroma parfum yang maskulin membuatku hanyut
dalam keharuman. Sudah cukup lama aku memperhatikan pamanku selain karena
orangnya baik dia juga senang mengajari saya makanya saya senang setiap kali
dia datang ke rumah.
"Mau ke mana Paman rapi
banget".
"Rencananya sich mau keluar tapi kayaknya gak jadi dech" seraya menganggukkan kepalanya memberi isyarat memanggilku. Akupun lalu duduk didekatnya.
"Kalo Fery ama Nanda kemana?" tanyanya pelan sambil membaca salah satu buku pelajaranku.
"Fery studi tour Paman sedang Nanda sekarang di sekolah katanya ada les tambahan" jawabku pelan.
"Rencananya sich mau keluar tapi kayaknya gak jadi dech" seraya menganggukkan kepalanya memberi isyarat memanggilku. Akupun lalu duduk didekatnya.
"Kalo Fery ama Nanda kemana?" tanyanya pelan sambil membaca salah satu buku pelajaranku.
"Fery studi tour Paman sedang Nanda sekarang di sekolah katanya ada les tambahan" jawabku pelan.
Beberapa saat berlalu tiba-tiba di
luar jangkauan berpikir saya tangan Paman telah memegang tanganku dielusnya
tanganku pelan dan sesekali bernafas panjang saya sendiri hanya diam
kebingungan dalam batin saya berkata ada apa dengan Paman, dan kenapa juga saya
merasakan sesuatu yang hangat dan damai. Dibimbingnya tanganku menyentuh
pahanya lalu berhenti disuatu gundukan tepat dibagian tengah dari tubuhnya yang
tidak lain adalah kontolnya sendiri, aku merasakan gundukan tersebut
berdenyut-denyut tegang dan mengeras.
"Kamu sayang Paman gak
Chris?".
Aku mengangguk seraya memeluk pamanku, baru kali ini aku bisa mendekat erat pamanku seolah aku tak ingin melepaskan pelukanku. Entah kenapa, anak seusia saya pada waktu itu sudah bisa memiliki perasaan seperti itu.
"Chris, mau bantu Paman gak?" tanyanya dengan bunyi seperti desahan.
"Bantu apa Paman" jawabku polos.
"Kalau kamu memang sayang ama pamam lakukan apa yang Paman perintahkan" kata Paman seraya mengecup keningku, akupun semakin memeluk erat pamanku tidak ingin melepaskannya.
Aku mengangguk seraya memeluk pamanku, baru kali ini aku bisa mendekat erat pamanku seolah aku tak ingin melepaskan pelukanku. Entah kenapa, anak seusia saya pada waktu itu sudah bisa memiliki perasaan seperti itu.
"Chris, mau bantu Paman gak?" tanyanya dengan bunyi seperti desahan.
"Bantu apa Paman" jawabku polos.
"Kalau kamu memang sayang ama pamam lakukan apa yang Paman perintahkan" kata Paman seraya mengecup keningku, akupun semakin memeluk erat pamanku tidak ingin melepaskannya.
Perlahan-lahan pamanku mulai
menciumi satu persatu dari bagian wajahku mulai dari keningku, pipiku dan
terakhir tentunya bagian yang paling sensitif yakni bibirku dilumatnya bibirku
dengan mesra, hangat dan lembut akupun mencoba membalasnya tapi waktu itu aku
belum tahu bagai mana cara berciuman yang asyik aku cuma mengerak-gerakkan
bibirku seadanya untunglah pamanku membimbingku dengan baik sehingga kami
berdua bisa merasakan betapa nikmatnya bibirku dan bibir Paman yang saling
menyatu, nafas Paman semakin memburu gerakan Paman semakin dipercepat tapi
masih dalam keadaan terkontrol sehingga saya tidak kelabakan jadinya.
Sambil tetap masih dalam keadaan
mengulum bibirku yang mungil tangan Paman asyik mengerayangi bagian tubuhku
yang lain termasuk adik keciku yang sedikit demi sedikit mulai mengeras. Puas
dengan bagian bibirku Paman kemudian meningkatkan permainan lidahnya dengan
menjilati bagian tubuhku yang lain leher, dada lalu hinggap di kedua puting
susuku yang sedikit kemerahan dipilinnya dengan lembut aku mengeliat menahan
rasa geli terkadang aku tertawa saking gelinya tapi asyik juga setelah itu
sapuan lidahnya berkelebat lagi ke arah bawah membuka perlahan-lahan celanaku
dan segera ditebasnya adik kecilku yang manis dengan lidahnya di lanjutkan
dengan tarian lidahnya aku dibawahnya melayang akhirnya adik kecil itu tegang
juga meskipun ukurannya kecil pamanku nampaknya sangat menikmatinya.
Pamanku benar-benar hebat dia sangat
berpengalaman emosinya terkontrol dengan baik sehingga setiap gerakan yang
dilakukan jauh dari sentuhan yang liar sehingga aku juga senang menyambutnya,
puas menikmati bagian-bagian tubuhku, Paman berdiri lalu saya melihat Paman
membuka satu persatu pakain yang melekat ditubuh seksinya itu dadanya yang
terbentuk memberikan kesan yang sangat seksi sekali, putih dengan sedikit bulu
halus yang menghiasinya. Tangannya sekarang turun ke bawah dibukanya resleting
celananya lalu dipelorotkan celana jeansnya, wow suatu gundukan yang cantik
sekali terlihat gundukan itu besar sekali.
"Paman besar sekali
adiknya" kataku sambil tertawa kecil.
Paman hanya tersenyum lalu dibukanya CDnya dan tampaklah sebuah meriam yang siap melepaskan tembakan ukurannya sangat besar sekali. Pamanku mengangkat tubuhku kali ini aku menindihnya lalu Paman menyuruh aku menciumnya aku pun melakukannya.
"Aghh..", Paman mendesah lembut akupun semakin melumat bibir pamanku yang kelihatan sangat fresh itu, entah kenapa secara spontan tanpa disuruh oleh Paman aku menjilati leher Paman lalu turun ke lehernya lalu aku merambah ke dada seksinya aku hanya mengikuti apa yang telah dilakukan Paman tadi padaku, desahan Paman datang silih berganti kali aku memilin kedua puting susu pamanku enak juga aku seakan menikmati ice cream lembut dan hangat.
Paman hanya tersenyum lalu dibukanya CDnya dan tampaklah sebuah meriam yang siap melepaskan tembakan ukurannya sangat besar sekali. Pamanku mengangkat tubuhku kali ini aku menindihnya lalu Paman menyuruh aku menciumnya aku pun melakukannya.
"Aghh..", Paman mendesah lembut akupun semakin melumat bibir pamanku yang kelihatan sangat fresh itu, entah kenapa secara spontan tanpa disuruh oleh Paman aku menjilati leher Paman lalu turun ke lehernya lalu aku merambah ke dada seksinya aku hanya mengikuti apa yang telah dilakukan Paman tadi padaku, desahan Paman datang silih berganti kali aku memilin kedua puting susu pamanku enak juga aku seakan menikmati ice cream lembut dan hangat.
Kali ini pamanku sedikit mendorong
kepalaku ke bagian bawah sepertinya menyuruhku untuk mencicipi bagian bawah
tubuhnya setelah dadanya lidahku turun ke bagian perutnya kunikmati seadanya
lalu aku turun lagi sedikit demi sedikit terasa sekali denyutan-denyutan kontol
pamanku pada bagian leherku.
"Hisap Chris, hisap sayang yang itu" sambil memegang kemaluannya lalu dibimbingnya kemaluan itu masuk ke dalam mulutku.
"Aggh.. hisap terus sayang", mata pamanku merem melek mengikuti ritme gerakan hisapanku yang semakin menjadi-jadi meskipun sedikit tidak teratur aku melakukannya namun pamanku tetap menikmatinya tubuhnya menggelinjang hebat. Aku sendiri sangat menikmatinya baru kali ini merasakan sesuatu yang sangat enak, empuk, kenyal, lembut dan hangat seandainya aku disuruh memilih antara ice cream dengan barang milik pamanku aku akan memilih barang milik pamanku itu.
"Hisap Chris, hisap sayang yang itu" sambil memegang kemaluannya lalu dibimbingnya kemaluan itu masuk ke dalam mulutku.
"Aggh.. hisap terus sayang", mata pamanku merem melek mengikuti ritme gerakan hisapanku yang semakin menjadi-jadi meskipun sedikit tidak teratur aku melakukannya namun pamanku tetap menikmatinya tubuhnya menggelinjang hebat. Aku sendiri sangat menikmatinya baru kali ini merasakan sesuatu yang sangat enak, empuk, kenyal, lembut dan hangat seandainya aku disuruh memilih antara ice cream dengan barang milik pamanku aku akan memilih barang milik pamanku itu.
Berapa menit telah berlalu aku masih
asyik bercinta dengan pamanku cara pamanku sangat romantis sehingga memberika
kesan kalau pamanku juga memberikan kesempatan aku menikmatinya, Posisi kami
sekarang berubah Paman memintaku untuk berjongkok di atas tubuhnya kali ini
sepertinya Paman ingin mencicipi anusku yang mungil dan lembut tersebut setelah
mengolesi sedikit lotion ke kemaluannya, dibimbingnya barang tersebut masuk ke
anusku. Agak susah memang, aku merintih beberapa kali karena merasa kesakitan.
"Aghh! Paman, sakit
sekali" kataku.
"Paman akan pelan-pelan sayang" balas pamanku.
Setelah beberapa kali mencoba akhirnya masuk juga "Blesstt.." aku merintih kesakitan, untuk beberapa saat Paman tidak bergerak dia asyik membelai dan memainkan adik kecilku agar aku sedikit merasa keenakan ternyata usaha pamanku berhasil setelah itu pinggul pamanku naik turun sehingga kurasakan gesekan di dalam anusku perih tapi aku menikmatinya lantunan bunyi decak dalam anusku sangat berirama aliran darahku terasa terhenti, anusku tertusuk.
"Ahh.." sedikit demi sedikit aku mulai mendesah menandakan aku menikmati permainan pamanku.
"Paman akan pelan-pelan sayang" balas pamanku.
Setelah beberapa kali mencoba akhirnya masuk juga "Blesstt.." aku merintih kesakitan, untuk beberapa saat Paman tidak bergerak dia asyik membelai dan memainkan adik kecilku agar aku sedikit merasa keenakan ternyata usaha pamanku berhasil setelah itu pinggul pamanku naik turun sehingga kurasakan gesekan di dalam anusku perih tapi aku menikmatinya lantunan bunyi decak dalam anusku sangat berirama aliran darahku terasa terhenti, anusku tertusuk.
"Ahh.." sedikit demi sedikit aku mulai mendesah menandakan aku menikmati permainan pamanku.
Pamanku sepertinya lelah sekarang
dia mengubah posisi disuruhnya aku menungging lalu pelan-pelan kembali dia
masukkan kontolnya itu ke dalam anusku kali ini sedikit memaksa.
"Agh! sakit.." kali ini aku memekik.
Dengan pelan pamanku menggerakkan pantatnya maju mundur seraya kedua tangannya memelukku, lama kelamaan gerakkannya sedikit di percepat kali ini nafsu pamanku semakin memburu sepertinya dia tidak bisa lagi menahan nafsunya yang kian membara.
"Yeahh.. ahh.." pamanku mendesah hebat.
Desahannya datang silih berganti dan suatu ketika dia segera melepas barangnya dari anusku yang sangat sempit, perih memang.
"Buka mulutmu sayang" ujar Paman sambil mengarahkan kontolnya ke arah mulutku.
Pamanku mengocok kontolnya sendiri lebih cepat dan "Crot.. crot.. crot".
"Ah.. yeahh.. ahh.." pamanku mengerang.
Spermanyapun tumpah ruah di dalam mulutku sebagian lagi jatuh ke badanku, melihat sperma yang begitu banyak tertampung dalam mulutku segera dikulumnya mulutku akupun membalas kuluman itu, kami saling berbagi sperma pamanku itu dalam mulut yang bersatu.
"Apa ini Paman kok asin?" masih sempat kata itu keluar dari mulutku yang polos di kala itu.
"Itu air mani sayang atau pejuh, telan aja enak kok" kata pamanku dengan tersenyum lalu kembali menciumku.
"Agh! sakit.." kali ini aku memekik.
Dengan pelan pamanku menggerakkan pantatnya maju mundur seraya kedua tangannya memelukku, lama kelamaan gerakkannya sedikit di percepat kali ini nafsu pamanku semakin memburu sepertinya dia tidak bisa lagi menahan nafsunya yang kian membara.
"Yeahh.. ahh.." pamanku mendesah hebat.
Desahannya datang silih berganti dan suatu ketika dia segera melepas barangnya dari anusku yang sangat sempit, perih memang.
"Buka mulutmu sayang" ujar Paman sambil mengarahkan kontolnya ke arah mulutku.
Pamanku mengocok kontolnya sendiri lebih cepat dan "Crot.. crot.. crot".
"Ah.. yeahh.. ahh.." pamanku mengerang.
Spermanyapun tumpah ruah di dalam mulutku sebagian lagi jatuh ke badanku, melihat sperma yang begitu banyak tertampung dalam mulutku segera dikulumnya mulutku akupun membalas kuluman itu, kami saling berbagi sperma pamanku itu dalam mulut yang bersatu.
"Apa ini Paman kok asin?" masih sempat kata itu keluar dari mulutku yang polos di kala itu.
"Itu air mani sayang atau pejuh, telan aja enak kok" kata pamanku dengan tersenyum lalu kembali menciumku.
Pamanku bukanlah orang yang ingin
memperoleh kepuasan sendiri dalam bercinta segera saja tangannya menjalar ke
bagian tubuhku dan meremas adikku lalu mengocok dengan cepat dan cepat lagi,
setelah beberapa saat dia mengocok barangku itu aku akhirnya merasakan suatu
getaran hebat pada pada bagian penisku berdenyut hebat dan tiba tiba aku
merasakan seperti kesetrum tubuhku seperti kejang-kejang terutama pada bagian
penisku ternyata aku telah mangalami orgasme meskipun aku tidak mengeluarkan
pejuh maklumlah mungkin belum waktunya, pamanku sendiri masih asyik mengocok
punyaku lalu aku segera melepaskan tangannya karena aku sudah sangat lemas.
Sore itu sungguh terasa menyenangkan kami masih sempat bercanda sebentar sebelum
akhirnya Paman pulang.
Meskipum kadang malamnya aku
merasakan anusku perih tapi aku masih saja mengulanginya dengan pamanku setiap
kali kami ada kesempatan, aku sangat menyukai pamanku namun benarlah kata
pepatah ada pertemuan tentu ada pula perpisahan menjelang ujian akhir tingkat
SD pamanku juga sudah berangkat ke jakarta sampai sekarang dia masih di sana
dan sudah berkeluarga, namun pengalaman bercinta selama beberapa kali dengan
pamanku itu sungguh pengalaman yang sangat mengasyikkan, akankah saya alami
pengalaman yang lebih seru lagi..
Kumpulan ID Wechat ABG Tante Girang Hot dan Sexy
BalasHapusGaya Seks Doggy Style Versi Terbaru Bikin Puas
Aku Semprotkan Seluruh Spermaku Ke Mulut Janda Nakal
Ayu Ting-Ting Berani Tampil Tanpa Pakaian
awek gadis melayu lucah bogel tetek seksi tudung seksi ketat skodeng
Koleksi Gambar Bogel Awek Bohsia Comel
Video Lucah Gadis Melayu Sex Paksa
Kunikmati Saja Tubuh Mbak Janda Muda Haus Seks
Video Lucah Jerit Kesakitan Pertama Kali Main
Cerita Dewasa Godaan Kakak Ipar Kesepian
Gambar Bogel Awek Dari Stesen Komuter Kasik Raba
Video Lucah Berahi Bersama Pasangan Siap Bawa Anak
fuck gadis melayu dalam pussy dan secara ringkas dalam dubur
Lubang fuck teruja dan berahi menggembirakan
awek melayu hisap sedap pantat bulu lebat
Seketeri kena fuck dengan english boss
Foto Bugil Cewek Cantik Berpinggul Besar dan Bokong Semok Montok
Abg SMP Ngentot di Kebun Masih Berseragam Sekolah
Amoy Cantik Bugil di Depan Pintu Gerbang Rumah
Cewek Abg Berseragam SMP Bugil dan Ngentot
Gambar Foto Wanita Yang Berpantat Besar
Ceritaku dengan Sopirku Sendiri yang tak terlupakan
Cerita Dewasa ML Dengan Calon Dokter Berjilbab
Di Ajak Ngentot Sama Mami Tiriku Yang Montok
Ngentot Dengan Mbak Narsih Kaka Ipar Yang Bahenol